KATA PENGANTAR
Puji serta syukur mari kita
panjatkan kehadirat Allah swt dan junjungan nabi kita nabi besar nabi Muhammad saw, karna berkat rahmat dan
ridhonya kita diberikan nikmat sehat, iman, sehingga pembuatan serta penyusunan
makalah tentang “Model OSI Layer ” ini dapat berjalan dengan baik dan lancar
sehingga dapat terselesaikan .
Di dalam makalah ini saya ingin menyampaikan sedikit
tentang pengertian OSI beserta layer-layernya, penggunaan OSI, Tak lupa kami
mengucapkan terimakasih kepada :
• Allah
swt yang telah memberikan rahmat dan nikmatya kepada kami,
• Ibu
Endah, selaku guru pengajar Jaringan
Dasar SMKN1 bekasi,
• Orang
tua yang membantu secara materiil maupun non materiil,
• Serta
pihak yang telah mambantu terselesaikannya makalah ini.
Saya selaku penyusun menyadari masih banyak terdapat
kekurangan dalam makalah ini. Kritik dan saran saya terima dengan lapang dada
guna meningkatkan mutu dan isi dari makalah ini. Terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu system gadget atau komputer
didalamnya selalu memiliki perangkat atau software yang berfungsi
berkomunikasi. Mungkin komunikasi antar data maupun antar perangkat atau
perangkat dan manusia. Hubungan yang disebut komunikasi telah menjadi hal awam
bagi masyarakat luas. Dalam berkomunikasi ini komunikasi di dalam komputer
memiliki syarat atau perantara agar tidak terjadi missed communication atau
salah komunikasi. Sehingga, komunikasi yang berjalan akan berjalan lancar.
Sebelum kita membahas isi makalah ini akan saya jelaskan
sedikit tentang Protokol Jaringan dan sejarah OSI. Pengertian protokol
adalah sebuah aturan baku yang mengatur atau megijinkan hubungan dan
komunikasi, perpindahan data antara dua komputer atau lebih. Protokol dapat di
terapkan pada hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak )
ataupun di gabungkan keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol
mendefinisikan koneksi perangkat keras ( hardware).
Beberapa hal yang biasanya di lakukan oleh protokol
jaringan yaitu :
• Melakukan
deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer / mesin lainnya.
• Melakukan
metode “jabat-tangan” (handshaking).
• Negosiasi
berbagai macam karakteristik hubungan.
• Bagaimana
mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
• Bagaimana
format pesan yang digunakan.
• Yang
harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak sempurna.
• Mendeteksi rugi-rugi pada
hubungan jaringan dan langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya.
• Mengakhiri
suatu koneksi.
Sebelum protokol melakukan
tugas di atas , ada beberapa hal yang harus di pertimbangkan diantaranya
efektivitas , kehandalan , dan kemampuan dalam koneksi jaringan . Protokol
mempunyai standarisai dari beberapa organisasi yaitu IETF, ETSI, ITU, dan ANSI.
Dan sedikit sejarah OSI yaitu dahulu pada era 70-an,
banyak perusahaan software yang membuat System Network Architektur (SNA), yang
antara lain IBM, Digital, Sperry, burough dsb.
Tentunya masing-masing perusahaan tersebut membuat
aturan-aturan, sendiri yang satu sama lain tidak sama, misalkan IBM
mengembangkan SNA yang hanya memenuhi kebutuhan komputer-komputer menggunakan
SNA produk IBM ingin dihubungkan dengan SNA produk digital tentunya tidak bisa,
hal ini disebabkan protokolnya tidak sama . Masalah utamanya adalah harus
menggunaakan bahasa standard yang bisa dimengerti semua pihak.
Menghadapi kenyataan ini, kemudian The International
Standard Organization (ISO) pada sekitar tahun 1980-an, meluncurkan sebuah
standar model referensi yang berisi cara kerja serangkaian protokol SNA.
model referensi ini selanjutnya dinamakan Open System Interconnection (OSI).
Model Referensi OSI terdiri dari 7 buah bagian / layer
yang masing-masing layer mempunyai tugas sendiri-sendiri. dikarenakan OSI
terdiri dari 7 macam layer, maka model referensi OSI seringkali disebut OSI 7
Layer (OSI seven layer model).
.
1.
Model OSI
1.2 Pengertian Model OSI
OSI merupakan singkatan dari Open
System Interconnection adalah standard komunikasi yang diterapkan di dalam
jaringan komputer. Standard itulah yang menyebabkan seluruh alat komunikasi
dapat saling berkomunikasi melalui jaringan. Dahulu ketika OSI belum digunakan,
perangkat komunikasi yang berasal dari vendor berbeda tidak dapat saling
berkomunikasi. Alat komunikasi yang diciptakan oleh IBM tidak dapat
berkomunikasi dengan vendor lain. Sehingga dibentuklah standard OSI.
Open Systems Interconnection (OSI) model juga
merupakan suatu referensi untuk memahami komunikasi data antara dua buah sistem
yang saling terhubung. Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer”
dan “lower layer”. “Upper layer” fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana
file direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang
menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari
komunikasi data melalui jaringan actual. OSI layer membagi proses komunikasi
menjadi tujuh lapisan. Setiap lapisan berfungsi untuk melakukan fungsi-fungsi
spesifik untuk mendukung lapisan diatasnya dan sekaligus juga menawarkan
layanan untuk lapisan yang ada di bawahnya. Tiga lapisan terbawah akan fokus
pada melewatkan trafik melalui jaringan kepada suatu sistem yang terakhir.
Empat lapisan teratas akan bermain pada sistem terakhir untuk menyelesaikan
proses komunikasinya.
1.2 Tujuan OSI Layer
Tujuan utama penggunaan model OSI
adalah untuk membantu desainer jaringan memahami.
Fungsi dari tiap‐tiap layer
yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis - jenis
protoklol jaringan dan metode transmisi. Model dibagi menjadi 7 layer, dengan
karakteristik dan fungsinya masing‐masing. Tiap
layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun dibawahnya
secara langsung melalui serentetan protokol dan standard
1.3 Cara Kerja Model OSI
Cara Kerja : Pembentukan paket
dimulai dari layer teratas model OSI.
Aplication layer megirimkan data ke presentation
layer, di presentation layer data ditambahkan header dan atau tailer kemudian
dikirim ke layer dibawahnya, pada layer dibawahnya pun demikian, data
ditambahkan header dan atau tailer kemudian dikirimkan ke layer dibawahnya
lagi, terus demikian sampai ke physical layer.
Di physical layer data dikirimkan melalui media
transmisi ke host tujuan.
Di host tujuan paket data mengalir dengan arah
sebaliknya, dari layer paling bawah kelayer paling atas.
Protokol pada physical layer di host tujuan mengambil
paket data dari media transmisi kemudian mengirimkannya ke data link layer,
data link layer memeriksa data-link layer header yang ditambahkan host pengirim
pada paket, jika host bukan yang dituju oleh paket tersebut maka paket
itu akan di buang, tetapi jika host adalah yang dituju oleh paket tersebut maka
paket akan dikirimkan ke network layer, proses ini terus berlanjut sampai ke
application layer di host tujuan. Proses pengiriman paket dari layer ke layer
ini disebut dengan “peer-layer communication”.
1.4 Bagian Layer – Layer pada OSI beserta
Pengertiannya
a)
Physical Layer.
Ini adalah layer yang paling
sederhana yang berkaitan dengan electrical (dan optical) koneksi antar
peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui
media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan
dengan layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub dan network card adalah
berada pada layer ini.
Fungsi physical layer antara lain : Untuk mendefinisikan
media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur
jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan
pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network
Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio. Cotoh
dari physical layer : Hub.
Network
components: Protocols:
o Repeater o
IEEE 802 (Ethernet standard)
o Multiplexer o
IEEE 802.2 (Ethernet standard)
o Hubs(Passive and Active) o ISO 2110
o TDR o ISDN
o Oscilloscope
o Amplifier
b)
Data-link layer
Layer ini sedikit lebih “cerdas”
dibandingkan dengan layer physical, karena menyediakan transfer data yang lebih
nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih
high-level, layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari
yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer
physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network.
Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah
protocol pada layer Data-link.
Fungsi data-link layer antara lain : Untuk menentukan
bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame.
Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control,
pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC
Address), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub,
bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802,
membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control
(LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
Contoh dari link layer : NIC
/ LAN Card.
Network components: Protocols:
o Bridge Media Access
Control:
o Switch o
802.3 CSMA/CD (Ethernet)
o ISDN Router o
802.4 Token Bus (ARCnet)
o Intelligent Hub o 802.5 Token Ring
o NIC o 802.12
Demand Priority
o Advanced Cable Tester
c) Network
Layer
Tugas utama dari layer network
adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment
network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP, Internet
Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX,
Internet Packet eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi
beberapa, seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core
Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware.
Fungsi network layer antara lain : Untuk
mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian
melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch
layer-3. Contoh dari Network Layer : B-router.
Network component : Protocols :
o
Bridge o IP; ARP; RARP, ICMP; RIP; OSFP;
o
Switch o IGMP
o
ISDN Router o IPX
o
Intelligent Hub o NWLink
o NIC
o NetBEUI
o
Advanced Cable Tester o
OSI
o DDP
o DECnet
d) Transport
Layer
Layer transport data, menggunakan
protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini
digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX). Layer
transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang
reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan
multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya.
Fungsi transport layer antara lain : Untuk memecah
data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket
tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima.
Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima
dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket
yang hilang di tengah jalan. Contoh dari transport layer : B-router.
Network components: Protocols:
o Gateway o TCP, ARP, RARP;
o Advanced Cable Tester o SPX
e) Session Layer
Layer Session, sesuai dengan
namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon pada network dan
berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer
diatasnya, Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang
diwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini: NETBIOS: suatu session interface
dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer
presentation dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface),
suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft
networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream
Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript
untuk akses pada jaringan AppleTalk.
Fungsi session layer antara lain : Untuk
mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan.
Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama. Dan juga mengendalikan
dialog antar aplikasi. Contoh dari Session layer: Gateway.
Network components : Protocols:
o Gateway o NetBIOS
o
Names Pipes
o Mail Slots
o
RPC
f) Presentation
Layer
Layer presentation dari model OSI
melakukan hanya suatu fungsi tunggal: translasi dari berbagai tipe pada syntax
sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan
konversi dari EBCDIC character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang
perlu dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh
layer ini.
Fungsi presentation layer antara lain : Untuk
mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format
yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level
ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan
Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network
Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)). Contoh dari Pressentation
layer : Gateway.
Network components: Protocols:
o Gateway o None
o Redirector
g) Aplication
Layer
Layer ini adalah yang paling
“cerdas”, gateway berada pada layer ini. Gateway melakukan pekerjaan yang sama
seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara mereka. Layer Application
adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan
resources network yang membutuhkan akses padanya. Layer Application adalah
layer dimana user akan beroperasi padanya, protocol seperti FTP, telnet, SMTP,
HTTP, POP3 berada pada layer Application.
Fungsi application layer antara lain : Sebagai
antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana
aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.
Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS. Contoh
dari Application layer: Gateway
Network components: Protocols:
o
TFTP; BOOTP
o
SNMP; RLOGIN
o
SMTP; MIME;
o
NFS; FINGER
o
TELNET; NCP
o
APPC; AFP
o
SMB
#Indarto_Lutfi_Pradana
#CFC
Semoga bermanfaat